Mendekati masa liburan sekolah, seorang siswi SMA menghubungi saya lewat sms. Dia dan teman-temannya yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja SMA 2 Bondowoso berniat melakukan observasi lapangan tentang kualitas air sungai. rencana mereka di Sungai Sampean dengan peserta sebanyak 50an orang.



wow! fantastis banget. antusiasme mereka saya sambut gembira. Hanya saja….. kebayang nggak sih gimana akan ribetnya saya mengatasi 50 orang a be ge di lapangan dengan medan yang semi berbahaya dan musim hujan pula. dimana sewaktu-waktu debit air sungai bisa mengganas tanpa bisa diprediksi.
Akhirnya saya mengambil jalan tengah. Ok deh kami dari Laboratorium Lingkungan akan bimbing dan beri pendampingan teknis, tapi lokasinya tidak di sungai sampean melainkan cukup di Kali kijing saja yang jauh lebih kecil. juga jumlah pesertanya, saya ciutkan menjadi 9 orang saja.
Ok deal!

Akhirnya pada hari Sabtu 17 Januari 2009 lalu kami berlima dari Laboratorium Lingkungan bersama 9 orang anggota KIR SMA 2 berangkat menuju lokasi Kali Kijing. Kebetulan Kali ini telah bertahun-tahun dikeluhkan warga karena kerap menebar aroma tak sedap.
Sebelum berangkat anak-anak terlebih dahulu telah saya briefing singkat tentang dasar-dasar pengambilan sampling dan penggunaan alat ukur kualitas air portable berupa pH meter dan DO meter.
sampai di lokasi, ternyata medan tidak mudah dilalui. untuk turun mencapai kali ternyata sangat curam sehingga saya menugaskan Okta dan Herlan (dua staf lab) bersama dua anak laki-laki untuk turun, yang lain menunggu di atas.
Samplingpun rampung, anak-anak saya ajarkan mengisi rekaman data lapangan (salah satu prosedur standar di lab kami untuk menjamin data lapangan dapat ditelusur), kamipun kembali ke lab.
Tiba di lab, anak-anak saya ajarkan menganalisa Nitrit menggunakan spektrofotometer portable yang sangat praktis, mereka juga mendapat latihan menggunakan turbidimeter untuk mengukur kekeruhan sample.
Sampling selesai, analisa pun rampung, data telah kami dapat. Anak-anak kami ajak berdiskusi tentang data yang telah tersedia. Dua hari kemudian kami bertemu lagi, mereka telah membawa sebuah tulisan/laporan aktifitas mereka sepanjang hari Sabtu dilengkapi dengan hasil wawancara mereka dengan warga sekitar kali yang mendukung tulisan tersebut.